BAZNAS KABUPATEN BREBES BERIKAN BANTUAN TAHAP II UNTUK DANELA PEJUANG PEJUANG AUTOIMUN
BAZNAS KABUPATEN BREBES BERIKAN BANTUAN TAHAP II UNTUK DANELA PEJUANG PEJUANG AUTOIMUN
22/09/2025 | tiaDanela Dwi Amalia dilahirkan di Brebes ,12 Juli 2010 dari orang tua bernama Tohir dan ibu bernama Ai Rahmawati.Tohir dulunya seorang pengusaha counter HP yang sangat besar,sampai membuka beberapa cabang di sekitar wilayah Ketanggungan.Seiring berjalannya waktu dan dibarengi wabah covid yang melanda Indonesia,usaha yang dirintis oleh Tohir mengalami penurunan Omzet.Disamping karena factor Covid,usaha counter HP nya juga di bobol maling pada tahun 2018.Selama usaha tersebut ,Tohir mendaftarkan keluarganya di BPJS kelas 1,sejumlah 6 orang,termasuk 4 anaknya,
Dalam perjalananya Ananda Danela di pondokkan di Ponpes Nurul Hayah Ketanggungan sekaligus menempuh sekolah regular di MTS yang ada di pondok.Sampai pada tahun 2023 usaha Tohir mengalami kebangkrutan total,sampai tidak bisa untuk setor BPJS Kesehatan dan sampai sekarang tercatat total tagihan yang belum dibayar mencapai 17 jutaan.
Danela sendiri mengalami sakit tercatat pada liburan semester pertama tahun ajaran 2024/2025 di awali dengan gejala Typus dan sampai akhirnya di vonis dokter mengalami gangguan pada Paru-parunya,autoimun ( kekebalan tubuh menurun ) dan ginjal.
Karena tidak adanya biaya di tambah rumah juga dalam pengawasan perbankan akibat menunggak setoran,Ananda Danela dirawat secara mandiri di rumah .Karena kurang fasilitas kesehatan,akhirnya Ananda di bawa ke RSUD Soekarno dan pulang pada tanggal 22 -04-2025 ,setelah itu dirawat drumah kembali,karena biaya perawatan di RSUD Soekarnopun dapat pinjam dari teman-teman.
Kemudian karena kondisi pasien terus menurun akhirnya di rawat lagi di RSU Amanah Mahmudah Slatri dank arena di sana tidak sanggup perawatannya,akhirnya dirujuk ke RSUD Brebes.Di RSUD Brebes pun akhirnya pulang paksa pada tanggal 27 -04-2025 dengan masih ada kekurangan biaya sebesar Rp.600.000,- melalui surat perjanjian dari total biaya Rp.8.600.000,-, Dana perawatan di RSUD tersebut juga dapat pinjam dari teman-teman.
Pada saat control setrelah dirawat Di RSUD,Danela di sarankan untuk rawat inap lagi,tapi orang tua pasrah membawa pulang anaknya karena ketiadaan dana.Saat ini Ananda Danela di rawat dirumah dengan perawatan seadanya dan pihak Nurul hayah pun ,tempat mondok dan sekolah danela menyarankan agar keluar dari pindok karena jumlah tagihan biaya sekolah yang terus mendesak dan akhirnya dengan berat hati Sdr Tohir mrnghubungi sekolah Nurul hayah untuk menyatakan anaknya keluar dr sekolah dengan meminta agar tagihan sekolah dibayarkan nanti kalua ada uang.
